Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

 Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensis mendasar yang diperlukan oleh semua murid dan merupakan bagian dari Asesmen Nasional. Tujuan utama AKM adalah untuk mengukur kemampuan kognitif melalui literasi membaca dan numerasi. Melalui AKM diharapkan diharapkan dapat dilakukan evaluasi yang lebih komperhensif dan mendalam terhadap kemampuan siswa serta memperoleh data yang relevan untuk pengembangan dan peningkatan pendidikan secara keseluruhan. 

AKM adalah bagian dari Asesmen Nasional (AN) yang bertujuan menggantikan Ujian Nasional (UN) sebagai alat evaluasi pembelajaran. AKM diterapkan pada berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA hingga kejar paket A, B, dan C. 

Mengenal Asesmen Nasional

Asesmen Nasional adalah penilaian terhadap mutu tiap sekolah. Penilaian AN didasarkan pada beberapa komponen diantaranya literasi, numerasi, karakter, kualitas belajar mengajar hingga iklim satuan pendidikan. Terdapat tiga penilaian dalam Asesmen Nasional diantranya :

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur terkait literasi membaca dan numerasi siswa.

2. Survei karakter untuk menilai sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa.

3. Survei lingkungan belajar untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun tingkat sekolah.

Konsep AKM

Konsep AKM berfokus pada penilaian unsur kognitif siswa melalui kompetensi literasi membaca dan numerasi. Kedua kompetensi ini penting dalam kehidupan masyarakat terkait kemampuan berpikir logis-sistematis, pemahaman konsep dan pengetahuan yang dipelajari serta keterampilan mengolah informasi.

Berikut adalah penjelasan konsep literasi membaca dan numerasi

1. Literasi Membaca

Literasi melibatkan kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan teks untuk memecahkan masalah dan mengembangkan kapasitas individu. Literasi membaca melibatkan berbagai jenis teks yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat.

2. Numerasi

Numerasi melibatkan penilaian terkait angka dan kemampuan menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk memecahkan permasalahan seharai - hari.


Bentuk Soal AKM

Terdapat lima bentuk soal AKM, diantaranya :
1. Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda berarti soal untuk memilih satu pilihan sesuai dengan pertanyaan. Komposisi soal pilihan ganda adalah 20 persen dari soal.
2. Pilihan Ganda Kompleks
Pada pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban. Persentase soal pilihan ganda kompleks pada soal AKM adalah 60 persen dari soal.
3. Menjodohkan
Soal menjodohkan, siswa menjodohkan dari satu titik ke titik lain sesuai dengan pertanyaan dan jawaban. Persentase soal menjodohkan adalah 10 persen dari soal.
4. Isian Singkat
Siswa mengisi jawaban dengan kata atau bilangan sesuai pertanyaan. Persentase soal sebesar 5 persen dari soal.
5. Uraian
Siswa menjawab pertanyaan dengan kalimat - kalimat. Persentase soal ini sebesar 5 persen.

Siapa Target dari Penilaian AKM

Penilaian Asesmen Nasional terdiri dari AKM, survei karakter dan survei lingkungan belajar. Penilaian AKM diikuti oleh siswa kelas V di jenjang SD/MI, kelas VIII di jenjang SMP/MTs, dan XI di jenjang SMA/MA, serta siswa kejar paket A, B, dan C. Pelaksanaan AKM dilaksanakan selama dua hari yaitu hari pertama untuk menilai literasi membaca dan hari kedua untuk literasi numerasi. Survei karakter diikuti untuk siswa dan guru, sedangkan survei lingkungan belajar diikuti oleh kepala satuan pendidikan.